Lembah dan bukit itu cukup melelahkan untuk dicapai
Tapi terbayar saat kita beristirahat di berugaq
Mendengarkan lagi ayam berkotek, betinanya bertelur
Di dekat langit-langit dan hanya beralaskan bakul berukuran sedang
Aku hanya mendengar bahwa banjir bandang itu telah menyapu
Namun manusia–manusia di sana tak tampak lagi muramnya
Kini mereka menjalani hari–harinya dengan listrik yang berkala padam
Kala padam lebih sering daripada kala menyala, mereka tetap sabar
Tanah subur ini seperti tak terawat, ada aspal yang dibuat setengah hati
Mereka tetap sabar, berjalan di bebatuan yang tertanam di jalan dari pasir
Senja hari, bapak dan ibu pulang dari sawah membawa sejumput harapan
Semoga hari esok listrik lebih banyak menyala daripada padamnnya, semoga ...
Bentek, Lombok Utara – Nusa Tenggara Barat
30 Maret 2011
Comments